Rabu, 30 Oktober 2013

About Android's



MAKALAH
ANDROID DAN PERKEMBANGAANNYA



Disusun untuk memenuhi Tugas TIK
Dosen Pengampu : Pak Lutfi
Disusun oleh :
Nama                    : Ali Haydar
Fak./Prodi             : FIP/Kurikulum Teknologi Pendidikan
NIM                      : 1102411024
E-mail                   : tp11024.haydar@gmail.com

Kurikulum Teknologi Pendidikan
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


PRAKATA
Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah TIK ini dengan baik.
Pembuatan tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas TIK yang diberikan oleh Bapak Lutfi selaku dosen dengan judul Android dan Perkembangannya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Maka dengan segala kerendahan saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun kesempurnaan pembuatan tugas TIK ini.
Bila ada susunan isi maupun penulisan yang tidak sempurna saya mohon maaf. Semoga makalah ini bermanfaat.Amien.
Wassalamualaikum wr.wb

Semarang, 18 september 2013
Penyusun,


Ali Haydar







BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam  perkembangan zaman yang makin maju dan berkembang, tentunya sangat berdampak pada perkrmbangan Teknologi itu sendiri apalagi olmu tentang komputer, dimana setiap individu bersaing dalam kemajuan zaman itu sendiri, setiap hari atau bahkan menit sangatlah banyak bermunculan software-software baru. diantara banyak software tentunya tidak asing ditelinga kita sebagai orang yang mengikuti perkembangan zaman apabila mendengar kata “Android”, sekilas seperti sejenis nama robot. Akan tetapi Android sendiri adalah sebuah sistem operasi yang bebasis mobile. Dalam kondisi zaman baru sekarang yang serba teknologi, banyak solusi yang ditawarkan oleh aplikasi android ini, di Smartphon maupun di notebook. Perkembangan dari dari android ini tidak lepas dari perjuangan dari nol hingga menjadi besar dan menjadi solusi cerdas saat ini. Dengan kesuksesan android pertama, android semakin cepat berkembang dengan memperbanyak ide dan jenis android yang makin mudah dalam mengaplikasikan dalam sebuah teknologi. Tentunya disetiap jenis apapun, pasti adanya kelemahan dan kelebihan dari solusi cerdas android ini.

B.      RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini secara garis besar terdapat beberapa rumusan masalah diantarannya sebagai berikut:
1.            Apa itu Android?
2.            Bagaimana Sejarah perkembangan Android dari awal hingga sekarang ?
3.            Apa Kelebihan dan kelemahan Android?
4.            Apa saja Versi-versi Android ?

C.      TUJUAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1.            Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah TIK
2.            Untuk menambah ilmu dan wawasan mengenai Android
3.            Untuk menambah pemahaman mengenai sejarah perkembangan Android


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Android
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Sejauh ini Android termasuk sistem operasi yang cepat sekali memperbarui software mereka. Biasanya android meng-update pada perbaikan bug serta penambahan fitur baru. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh macam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc.,pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Android, Inc. didirikan di Palo Alto, California, pada bulan Oktober 2003 oleh Andy Rubin (pendiri Danger), Rich Miner (pendiri Wildfire Communications, Inc.), Nick Sears (mantan VP T-Mobile), dan Chris White (kepala desain dan pengembangan antarmuka WebTV) untuk mengembangkan "perangkat seluler pintar yang lebih sadar akan lokasi dan preferensi penggunanya". Tujuan awal pengembangan Android adalah untuk mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi kamera digital, namun kemudian disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukup besar, dan pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar untuk menyaingi Symbian dan Windows Mobile (iPhone Apple belum dirilis pada saat itu). Meskipun para pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc. dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan bahwa para pengembang sedang menciptakan sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagi telepon seluler. Masih pada tahun yang sama, Rubin kehabisan uang. Steve Perlman, seorang teman dekat Rubin, meminjaminya $10.000 tunai dan menolak tawaran saham di perusahaan.
Google mengakuisisi Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005, menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc. seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi oleh Google. Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang perkembangan Android Inc., namun banyak anggapan yang menyatakan bahwa Google berencana untuk memasuki pasar telepon seluler dengan tindakannya ini. Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin mulai mengembangkan platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux. Google memasarkan platform tersebut kepada produsen perangkat seluler dan operator nirkabel, dengan janji bahwa mereka menyediakan sistem yang fleksibel dan bisa diperbarui. Google telah memilih beberapa mitra perusahaan perangkat lunak dan perangkat keras, serta mengisyaratkan kepada operator seluler bahwa kerjasama ini terbuka bagi siapapun yang ingin berpartisipasi.
Spekulasi tentang niat Google untuk memasuki pasar komunikasi seluler terus berkembang hingga bulan Desember 2006. BBC dan Wall Street Journal melaporkan bahwa Google sedang bekerja keras untuk menyertakan aplikasi dan mesin pencarinya di perangkat seluler. Berbagai media cetak dan media daring mengabarkan bahwa Google sedang mengembangkan perangkat seluler dengan merek Google. Beberapa di antaranya berspekulasi bahwa Google telah menentukan spesifikasi teknisnya, termasuk produsen telepon seluler dan operator jaringan. Pada bulan Desember 2007, InformationWeek melaporkan bahwa Google telah mengajukan beberapa aplikasi paten di bidang telepon seluler.
Pada tanggal 5 November 2007, Open Handset Alliance (OHA) didirikan. OHA adalah konsorsium dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google, produsen perangkat seluler seperti HTC, Sony dan Samsung, operator nirkabel seperti Sprint Nextel dan T-Mobile, serta produsen chipset seperti Qualcomm dan Texas Instruments. OHA sendiri bertujuan untuk mengembangkan standar terbuka bagi perangkat seluler. Saat itu, Android diresmikan sebagai produk pertamanya; sebuah platform perangkat seluler yang menggunakan kernel Linux versi 2.6. Telepon seluler komersial pertama yang menggunakan sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang diluncurkan pada 22 Oktober 2008.
Sejak tahun 2008, Android secara bertahap telah melakukan sejumlah pembaruan untuk meningkatkan kinerja sistem operasi, menambahkan fitur baru, dan memperbaiki bug yang terdapat pada versi sebelumnya. Setiap versi utama yang dirilis dinamakan secara alfabetis berdasarkan nama-nama makanan pencuci mulut atau cemilan bergula; misalnya, versi 1.5 bernama Cupcake, yang kemudian diikuti oleh versi 1.6 Donut. Versi terbaru adalah 4.3 Jelly Bean. Pada tahun 2010, Google merilis seri Nexus; perangkat telepon pintar dan tablet dengan sistem operasi Android yang diproduksi oleh mitra produsen telepon seluler seperti HTC, LG, dan Samsung. HTC bekerjasama dengan Google dalam merilis produk telepon pintar Nexus pertama, yakni Nexus One. Seri ini telah diperbarui dengan perangkat yang lebih baru, misalnya telepon pintar Nexus 4 dan tablet Nexus 10 yang diproduksi oleh LG dan Samsung.
Didunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendukung penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar0benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal Open Handset Distribution (OHD)

B.        Sejarah Android
Android pada mulanya adalah perusahaan kecil yang berbasis di Palo Alto, California. Perusahaan yang bernama Android, Inc ini kemudian dibeli oleh pihak Google pada tahun 2005. Beberapa orang yang masuk disana pernah bekerja di Google, seperti Andy Rubin, Pendiri Danger (perusahaan perangkat lunak), kemudian ada Rich Miner wakil pendiri Wilfire Communications, Cris White insinyur di Webtv, dan Nick Sears mantan VP di T-Mobile. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linuk. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.

Awal Perkembangan Android Sekitar September 2007 sebuah studio melaporkan bahwa Google mengjulan hak paten aplikasi telepon seluler ( akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar muncul yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan sudah tersedia di pasaran pada tanggal 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program Computer Android ARM Holdings, Atheros Comunications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Hanset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linuk 2.6. Sejak Android dirilis telaah dilakukan berbagai pembaharuan berupa perbaikan bug (celah atau kelemahan) dan penambahan fitur-fitur baru.
Telepon seluler atau HP pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada tanggal 22 Oktober 2008. pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdaapat 18 jenis telepon seluler yang menggunaka Android.

C.      Aplikasi Android
Android memungkinkan penggunanya untuk memasang aplikasi pihak ketiga, baik yang diperoleh dari toko aplikasi seperti Google Play, Amazon Appstore, ataupun dengan mengunduh dan memasang berkas APK dari situs pihak ketiga. Di Google Play, pengguna bisa menjelajah, mengunduh, dan memperbarui aplikasi yang diterbitkan oleh Google dan pengembang pihak ketiga, sesuai dengan persyaratan kompatibilitas Google. Google Play akan menyaring daftar aplikasi yang tersedia berdasarkan kompatibilitasnya dengan perangkat pengguna, dan pengembang dapat membatasi aplikasi ciptaan mereka bagi operator atau negara tertentu untuk alasan bisnis. Pembelian aplikasi yang tidak sesuai dengan keinginan pengguna dapat dikembalikan dalam waktu 15 menit setelah pengunduhan. Beberapa operator seluler juga menawarkan tagihan langsung untuk pembelian aplikasi di Google Play dengan cara menambahkan harga pembelian aplikasi pada tagihan bulanan pengguna. Pada bulan September 2012, ada lebih dari 675.000 aplikasi yang tersedia untuk Android, dan perkiraan jumlah aplikasi yang diunduh dari Play Store adalah 25 miliar.
Aplikasi Android dikembangkan dalam bahasa pemrograman Java dengan menggunakan kit pengembangan perangkat lunak Android (SDK). SDK ini terdiri dari seperangkat perkakas pengembangan, termasuk debugger, perpustakaan perangkat lunak, emulator handset yang berbasis QEMU, dokumentasi, kode sampel, dan tutorial. Didukung secara resmi oleh lingkungan pengembangan terpadu (IDE) Eclipse, yang menggunakan plugin Android Development Tools (ADT). Perkakas pengembangan lain yang tersedia di antaranya adalah Native Development Kit untuk aplikasi atau ekstensi dalam C atau C++, Google App Inventor, lingkungan visual untuk pemrogram pemula, dan berbagai kerangka kerja aplikasi web seluler lintas platform.Dalam rangka menghadapi penyensoran Internet di Republik Rakyat Cina, perangkat Android yang dijual di RRC umumnya disesuaikan dengan layanan yang disetujui oleh negara.
Ada beberapa kekhawatiran mengenai mudahnya aplikasi berbayar Android untuk dibajak. Pada bulan Mei 2012, Eurogamer, pengembang Football Manager, menyatakan bahwa rasio pemain bajakan vs pemain asli adalah 9:1 pada permainan buatan mereka. Namun, tidak semua pengembang mempermasalahkan tingkat pembajakan ini; pada Juli 2012, pengembang permainan Wind-up Knight mengungkapkan bahwa tingkat pembajakan pada permainan mereka hanya 12%, dan sebagian besarnya berasal dari Cina, negara yang pengguna Androidnya tidak bisa membeli aplikasi dari Google Play.
Pada 2010, Google merilis sebuah alat yang berfungsi memvalidasi pembelian resmi untuk digunakan dalam aplikasi, tetapi pengembang mengeluh bahwa hal itu tidak cukup efisien. Google menjawab bahwa alat tersebut dimaksudkan sebagai kerangka sampel bagi para pengembang untuk memodifikasi dan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan mereka, bukan sebagai solusi untuk mengakhiri pembajakan. Pada tahun 2012, Google merilis sebuah fitur dalam Android 4.1 yang mengenskripsikan aplikasi berbayar sehingga aplikasi tersebut hanya bisa berjalan pada perangkat tempat mereka dibeli, namun fitur ini dinonaktifkan untuk sementara karena masalah teknis.

D.   Fitur Dalam Android
Fitur-fitur yang dimiliki Android yaitu sebagai berikut:
1.      Handset Layout
Platform disesuaikan dengan lebih besar, VGA, grafik 2D perpustakaan, grafis 3D perpustakaan berdasarkan open GL ES 1,0 spesifikasi, dan tata letak smartphone tradisional.
2.      Stronge (Penyimpanan)
Software database SQLite digunakan untuk tujuan penyimpanan data
3.      Connectivity (Konektivitas)
Android mendukung teknologi konektivitas termasuk GSM/EDGE, CDMA, EV-DO, UMTS, Bluetooth, dan Wi-Fi.
4.      Messaging  ( Pesan)
SMS dan MMS tersedia bentuk threaded pesan termasuk pesan teks.
5.      Web browser
Browser web yang tersedia di Android  di dasarkan pada open source Web Kit kerangka aplikasi.
6.      Java support (Dukungan Java)
Perangkat keras yang di tulis di Java dapat di komplikasi akan dieksekusi dalam Dalvik mesin virtual, yang merupakan implementasi VM yang dirancang khusu untuk perangkat mobile digunakan, meskipun tidak secara teknis standar Java Virtual Machine.

7.       Media support (Dukungan Media)
Android berikut mendukung audio /video/masih format media: H.263,  H.264 (Dalam 3GP atau MP4 wadah), MPEG-4 SP, AMR, AMR-WB (dalam kontainer 3GP), AAAC, HE-AAC (dalam MP4 atau kontainer 3GP), MP3, MIDI, OGG Vorbis, JPEG, WAV, PNG, GIF, BMP.
8.       Additional hardware support (Dukungan hardware tambahan)
Android dapat menggunakan video /still camera, touchscreens, GPS, pengukur kecepatan, maagnetmeter, akselerasi 2D bitblits (dengan hardware orientasi, scaling, konversi format piksel) dan mempercepat grafis 3D.
9.      Development enviroment (Lingkungan pengembangan)
Termasuk perangkat emulator, tools untuk debugging, memori dan inerja profil, sebuah plugin untuk Eclipse IDE.
10.  Market (Pasar)
Mirip dengan App Store pada iPhone OS, Android pasar adalah sebuah kaalig aplikasi yang dapat di download dan di instal untuk menargetkan hardware over-the-air, tanpa menggunakan PC. Awalnya hanya freeware aplikasi yang didukung. Paid untuk aplikasi telah tersedia di pasar Android Amerika Serikat sejak 19 Februari 2009.
11.  Multi-touch
Android memiliki dukungan asli multi-touch tapi fitur dinonaktifkan pada level kemel (mungkin untuk menghindari Apple melanggar paten pada teknologi layar sentuh). Model tidak resmi telah dikembangkan yang memungkinkan multi-touch, tetapi membutuhkan superuser akses ke perangkat berkedip kemel yang unsigned.



E.   Keamanan dan Privasi Pada Android
Aplikasi Android berjalan di sandbox, sebuah area terisolasi yang tidak memiliki akses pada sistem, kecuali izin akses yang secara eksplisit diberikan oleh pengguna ketika memasang aplikasi. Sebelum memasang aplikasi, Play Store akan menampilkan semua izin yang diperlukan, misalnya: sebuah permainan perlu mengaktifkan getaran atau menyimpan data pada Kartu SD, tapi tidak perlu izin untuk membaca SMS atau mengakses buku telepon. Setelah meninjau izin tersebut, pengguna dapat memilih untuk menerima atau menolaknya, dan bisa memasang aplikasi hanya jika mereka menerimanya.
Sistem sandbox dan perizinan pada Android bisa mengurangi dampak kerentanan terhadap bug pada aplikasi, namun ketidaktahuan pengembang dan terbatasnya dokumentasi telah menghasilkan aplikasi yang secara rutin meminta izin yang tidak perlu, sehingga mengurangi efektivitasnya. Beberapa perusahaan keamanan perangkat lunak seperti Avast, Lookout Mobile Security, AVG Technologies, dan McAfee, telah merilis perangkat lunak antivirus ciptaan mereka untuk perangkat Android. Perangkat lunak ini sebenarnya tidak bekerja secara efektif karena sandbox juga bekerja pada aplikasi tersebut, sehingga membatasi kemampuannya untuk memindai sistem secara lebih mendalam.
Hasil penelitian perusahaan keamanan Trend Micro menunjukkan bahwa penyalahgunaan layanan premium adalah tipe perangkat perusak (malware) paling umum yang menyerang Android; pesan teks akan dikirim dari ponsel yang telah terinfeksi ke nomor telepon premium tanpa persetujuan atau sepengetahuan pengguna. Perangkat perusak lainnya akan menampilkan iklan yang tidak diinginkan pada perangkat, atau mengirim informasi pribadi pada pihak ketiga yang tak berwenang. Ancaman keamanan pada Android dilaporkan tumbuh secara eksponensial, namun teknisi di Google menyatakan bahwa perangkat perusak dan ancaman virus pada Android hanya dibesar-besarkan oleh perusahaan antivirus untuk alasan komersial, dan menuduh industri antivirus memanfaatkan situasi tersebut untuk menjual produknya kepada pengguna. Google menegaskan bahwa keberadaan perangkat perusak berbahaya pada Android sebenarnya sangat jarang, dan survei yang dilakukan oleh F-Secure menunjukkan bahwa hanya 0,5% dari perangkat perusak Android yang berasal dari Google Play.
Google baru-baru ini menggunakan pemindai perangkat perusak Google Bouncer untuk mengawasi dan memindai aplikasi di Google Play. Tindakan ini bertujuan untuk menandai aplikasi yang mencurigakan dan memperingatkan pengguna atas potensi masalah pada aplikasi sebelum mereka mengunduhnya. Android versi 4.2 Jelly Bean dirilis pada tahun 2012 dengan fitur keamanan yang ditingkatkan, termasuk pemindai perangkat perusak yang disertakan dalam sistem; pemindai ini tidak hanya memeriksa aplikasi yang dipasang dari Google Play, namun juga bisa memindai aplikasi yang diunduh dari situs-situs pihak ketiga. Sistem akan memberikan peringatan yang memberitahukan pengguna ketika aplikasi mencoba mengirim pesan teks premium, dan memblokir pesan tersebut, kecuali jika pengguna mengijinkannya.
Telepon pintar Android memiliki kemampuan untuk melaporkan lokasi titik akses Wi-Fi, terutama jika pengguna sedang bepergian, untuk menciptakan basis data yang berisi lokasi fisik dari ratusan juta titik akses tersebut. Basis data ini membentuk peta elektronik yang bisa memosisikan lokasi telepon pintar. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi seperti Foursquare, Google Latitude, Facebook Places, dan untuk mengirimkan iklan berbasis lokasi. Beberapa perangkat lunak pemantau pihak ketiga juga bisa mendeteksi saat informasi pribadi dikirim dari aplikasi ke server jarak jauh. Sifat sumber terbuka Android memungkinkan kontraktor keamanan untuk menyesuaikan perangkat dengan penggunaan yang sangat aman. Misalnya, Samsung bekerjasama dengan General Dynamics melalui proyek "Knox" Open Kernel Labs.
F.               Respon Android di Masyarakat
Android disambut dengan hangat ketika diresmikan pada tahun 2007. Meskipun para analis terkesan dengan perusahaan teknologi ternama yang bermitra dengan Google untuk membentuk Open Handset Alliance, masih diragukan apakah para produsen ponsel akan bersedia mengganti sistem operasinya dengan Android. Gagasan mengenai sumber terbuka dan platform pengembangan berbasis Linux telah menarik minat para pakar teknologi, tapi juga muncul kekhawatiran mengenai persaingan ketat yang akan dihadapi Android dengan pemain mapan di pasar telepon pintar seperti Nokia dan Microsoft. Nokia menanggapinya dengan menyatakan: "kami tidak melihat ini sebagai ancaman," sementara salah satu anggota tim Windows Mobile Microsoft menyatakan: "Saya tidak mengerti, dampak apa yang akan mereka hasilkan."
Android dengan cepat tumbuh menjadi sistem operasi telepon pintar yang paling banyak digunakan, dan menjadi "salah satu sistem operasi seluler tercepat yang pernah ada." Para peninjau memuji sifat sumber terbuka Android sebagai salah satu kekuatan yang menentukan keberhasilannya, memungkinkan perusahaan-perusahaan seperti Amazon (Kindle Fire), Barnes & Noble (Nook), Ouya, Baidu, dan yang lainnya, untuk berbondong-bondong merilis perangkat lunak dan perangkat keras yang bisa beroperasi pada versi Android. Alhasil, situs teknologi Ars Technica menyebut Android sebagai "sistem operasi standar untuk meluncurkan perangkat keras baru" bagi perusahaan tanpa harus memiliki platform seluler sendiri. Sifat Android yang terbuka dan fleksibel juga dinikmati oleh pengguna: Android memungkinkan penggunanya untuk mengkustomisasi perangkatnya secara ekstensif, dan aplikasi juga tersedia bebas di toko aplikasi non-Google dan di situs-situs pihak ketiga. Faktor ini menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki oleh ponsel Android jika dibandingkan dengan ponsel lainnya.
Meskipun Android sangat populer, dengan tingkat aktivasi perangkat tiga kali lipat lebih tinggi dari iOS, ada laporan yang menyatakan bahwa Google belum mampu memanfaatkan produk mereka secara maksimal, dan layanan web pada akhirnya mengubah Android menjadi penghasil uang, seperti yang telah diperkirakan oleh para analis sebelumnya. The Verge berpendapat bahwa Google telah kehilangan kontrol terhadap Android karena luasnya kustomisasi yang bisa dilakukan oleh pengembang dan pengguna, juga karena tingginya proliferasi aplikasi dan layanan non-Google – misalnya Amazon Kindle Fire mengarahkan pengguna untuk mengunjungi Amazon app store, yang bersaing langsung dengan Google Play. SVP Google, Andy Rubin, yang posisinya sebagai kepala divisi Android digantikan pada bulan Maret 2013, disalahkan karena gagal dalam membangun kemitraan yang sehat dengan para produsen ponsel. Pemimpin utama produk-produk Android di pasar global adalah Samsung; salah satu produknya, Galaxy, berperan penting dalam pengenalan merek Android sejak tahun 2011. Sedangkan produsen ponsel Android lainnya seperti LG, HTC, dan Motorola Mobility milik Google, telah berjuang keras untuk memasarkan produknya sejak tahun 2011. Ironisnya, di saat Google tidak mendapatkan apapun dari hasil penjualan produk Android secara langsung, Microsoft dan Apple malah berhasil memenangkan gugatan atas pembayaran royalti paten dari produsen perangkat Android.
G.        Perkembangan Android di Pasar Indonesia
Sekitar dua tahun yang lalu ketika pertama kali telepon genggam berbasis Android resmi masuk di Indonesia, harganya masih sangat mahal dan produknya pun masih langka. Sekarang keadaannya sudah sangat berbeda. Banyak vendor baik lokal maupun luar memasarkan berbagai macam handset berbasis Android di Indonesia. Harga dan jenisnya pun bervariasi, mulai dari yang low-end, berharga di bawah Rp 1 juta, hingga yang high-end dengan harga di atas Rp 5 juta.Fenomena yang menarik adalah handset Android yang berharga murah. Dengan masuknya berbagai jenis handset murah berbasis Android di Indonesia, Android makin menyentuh para konsumen yang berdaya beli rendah seperti mahasiswa. Masyarakat pun sekarang makin mudah untuk mencoba berbagai teknologi baru yang disajikan oleh Android karena harganya yang makin terjangkau dan jenisnya yang semakin beragam.
Handset Android dengan segala daya tariknya berpotensi menggeser pasar telepon genggam yang ada di Indonesia saat ini. Bukan tidak mungkin produk ini akan menjadi handset “sejuta umat” berikutnya di Indonesia.Hal ini tentu membuka peluang baru bagi para pengembang aplikasi mobile yang ingin menargetkan kepada pasar lokal. Ditambah dengan dukungan sistem pembayaran aplikasi berbayar serta berbagai jenis jasa mobile advertising yang tersedia, para pengembang aplikasi mempunyai banyak opsi untuk menjual aplikasi Android yang mereka kembangkan.

Kesempatan untuk menghasilkan pemasukan dari mengembangkan aplikasi Android pun semakin terbuka lebar bagi para pengembang lokal. Salah satu kesempatan baik yang bisa dimanfaatkan untuk menjual dan memperkenalkan karya mereka ke dunia luar adalah dengan mengikuti berbagai kompetisi. Salah satu yang sedang berlangsung saat ini adalah kompetisi pengembangan aplikasi Android yang diselenggarakan IDBYTE bersama Qualcomm dan HTC, “IDBYTE Android Mobile Applications Development Competition”.Kompetisi ini mengajak para pengembang aplikasi mobile lokal, terutama yang berbasis Android, untuk mengajukan karya terbaik mereka terutama yang bertema pariwisata. Para pengembang aplikasi Android lokal bisa memanfaatkan momentum ini untuk membuat dan memasarkan aplikasi mereka ke pasar yang lebih luas. Yang diperlukan hanyalah kemauan, kerja keras, dan kreativitas, sehingga momentum ini bisa dioptimalkan demi kemajuan industri digital Indonesia. Penyebab aplikasi Android dapat berkembang cepat di Indonesia, antara lain :
1. Update rutin
Android selalu melakukan update secara terus menerus, melakukan perbaikan perbaikan berbagai bugs dan penambahan fitur yang menjadikan OS semakin lebih bagus dari versi sebelumnya.
2. Open source
Android adalah OS open source yang gratis jadi dilihat dari segi harganya akan lebih murah daripada smartphone yang ber OS tidak gratis, disamping itu OS android memungkinkan para programmer programmer untuk mengembangkan atau membuat aplikasi berbasis Android.
3. Didukung oleh Vendor Kelas Atas
Dukungan penuh dari vendor-vendor kelas atas seperti Samsung, HTC, Motorola dll dalam menghasilkan smartphone yang berkelas akan membantu menaikkan pamor android.
4. Merek Google
Reputasi Google  yang tidak diragukan lagi menjadi keunggulan tersendiri bagi Android. Hal ini membuat konsumen yakin bahwa OS Android adalah OS yang benar benar bagus dan berkualitas.
5. User Friendly
Teknologi layar sentuh, membuat mudah dalam penggunaannya serta didukung oleh tampilan yang menarik.

H.        Perkembangan Android
Android versi Beta
Android versi beta Pertama kali dirilis pada 5 November 2007, kemudian pada 12 November 2007 Software Development Kit (SDK) dirilis oleh Google.

Android versi 1.0
Versi ini sebenarnya bertajuk Android Astro namu karena ada masalah pada hak cipta nama ini tidak dipakai lagi oleh Android. Fitur yang disajikan Android 1.0 tidak sebanyak sekarang hanya kamera, WiFi, Bluetooth, folder, browser, notifikasi, voice dialing, YouTube, alarm clock, gallery, IM, media player dan Android Market. Dirilis pertama kali pada 23 September 2008, dan HTC Dream menjadi yang pertama menggunakan OS ini.

Android versi 1.1
Februari 2009, Android 1.1 di luncurkan, awalnya hanya untuk T-Mobile G1. Versi ini guna memecahkan masalah (bug), merubah API dan menambahkan sejumlah fitur dibanding versi 1.0. Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada petengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK  (Sofrware Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Yutube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP , kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuakan sistem.

Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada september dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik di banding sebelumnya, penggunaan baterai indikakor dan kontrol applet VPN . Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang diintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gesture, dan Text-to-speech engine, kemampuan dial kontak, teknologi text to change ( tersedia pada semua ponsel, pengadaan  resolusi VWGA.

Android versi 2.0/2.1 (Éclair)
Pada tanggal 3 Desember 2009 kembali di luncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Éclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkaat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps-aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang apliksi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug.
Sistem operasi Android dalam situs Internet juga di angap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

Android versi 2.2 (Froyo: Frosen Yoghurt)
Pada tanggal 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kalilebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mencermatkan kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalamaplikasi Android Market.


Android versi 2.3 (Gingerbread)
Pada tanggal 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layarantar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.


Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
Android Honeycombdirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuktablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transdformer produksi dari Asus. Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2001.

Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)
Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotograsi, mencari e-mail secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC.

Android Jelly Bean (4.1)
Android Jelly Bean lebih memofuskan fiturnya ke peningkatan User Interface yanga lebih lancar dan responsif. Di versi ini juga menandai hadirnya fitur Google Now yang memberikan saran dan rekomendasi berdasarkan data-data yang tersimpan (kontak, kalender, lokasi, dll) di Handphone.


I.   Kelebihan dan Kelemahan Android
Kelebihan Android antara lain:
1.      Android bersifat open source, karena bebasis Linux. Sehingga banyak developer yang ingin mengembangkan Android.
2.      Merupakan realisasi Cloud Computing, karena semua fitur Google sudah terintegrasi dengan mobile yang terpasang Android. Contact pada telepon seluler pun akan tersimpan secara otomatis pada account google.
3.      Dengan tersedianya Android Market, cara mendapatkan Android ini pun terbilang mudah.
4.      Fleksibel, karena bisa digunakan pada banyak platform hardware.
5.      Android memberikan pilihan untuk memilih Hardware yang digunakan.
6.      Android dapat menjalankan beberapa Aplikasi pada waktu bersamaan atau disebut juga multitasking.
7.      Home Screen Informatif, konsep home screen pada Android seperti windows Mobile di mana segala notifikasi dapat dipantau dari home screen. Namun Android juga menyediakan tempat bagi widget-widget notifikasi lain untuk berada di home screen. Cara ini mempermudah akses info cepat ketimbang home screen di BlackBerry ataupun iPhone.
8.      Bebas memodifikasi sistem, Android mengijinkan kamu untuk melakukan jailbreaking untuk memodifikasi sistem. Selain itu kamu juga bisa melakukan modifikasi pada ROM sistem. Ada beberapa komunikasi di internet yang menjadi wadah dan menyediakan customed ROM untuk perangkat Android.
9.      Setting yang mudah, sistem Android memang diluncurkan demi alasan kemudahan. Pengesetan ponsel berbasia OS ini untuk keperluan sehari-hari sesuai keinginan dan aktifitaspribadi bisa dilakukan dengan mudah.
10. Multi-Tasking, Berbeda dengan Iphone yang kesulitan dalam melakukan Multitaskin, Android mampu menjalankan beberapa aplikasi sekaligus yang tidak terbatas, baik aplikasi-aplikasi yang berasal dari bawaan sistem atau tambahan dari Android Market. Mendengar musik sambil browsing dan menerima notifikasi dapat dilakukan dengan mudah.
11. Home Screen Informatif, Konsep home screen pada Android seperti Windows Mobile di mana segala notifikasi dapat dipantau dari home screen. Namun, Android juga menyediakan tempat bagi widget-widget notifikasi lain untuk berada di home screen. Cara ini memudahkan akses info cepat ketimbang home screen di BlackBarry ataupun iPhone.
12. Pilihan Peranti Banyak, Vendor pendukung sistem operasi ini memang banyak. Jadi pilihan perangkat yang bisa kamu pilih beragam dan harganya pun bervariasi.
13. Bebas Memodifikasi Sistem, Android mengijinkan kamu untuk melakukan jailbreaking untuk memodifikasi sistem. Selain itu kamu juga bisa melakukan modifikasi pada ROM sistem. Ada beberapa komunitas di internet yang menjadi wadah dan menyediakan customed ROM untuk perangkat Android. Sistem yang dapat dimodifikasi dan diinstal pada ponsel pintar bersistem Android.
14. Setting yang Mudah, Sistem Android memang diluncurkan demi alasan kemudahan. Pengesetan ponsel berbasis OS ini untuk keperluan sehari-hari sesuai keinginan dan aktivitas pribadi bisa dengan mudah dilakukan. Pengesetan ini bisa dilakukan langsung dengan bantuan widget pada home screen. Kamu juga bisa membuat shortcut khusus untuk setting tertentu untuk dipasang di home screen.
15.  Harga relatif murah.
16. Stabil dan tidak mudah eror atau hang.

Kekurangan Android antara lain:
1.      Baterai yang cepat habis,
tak dipungkiri lagi multitasking adalah alasannya kenapa handphone android ini sangat boros dalam penggunaan baterai,namun Anda tidak usah khawatir, ada banyak solusi untuk menghemat baterai, salah satunya dengan aplikasi Mobo Taks Killer,seperti yang sedang saya pakai sekarang ini. Aplikasi Mobo Taks Killer berfungsi untuk menghentikan proses aplikasi yang sudah tidak di gunakan lagi.
2.      Pengoperasian, akan terlihat sulit jika Anda baru mempelajari Android dan pasti akan membingungkan karena sangat beda sekali dengan handphone-handphone lain.
3.      Iklan, Jika Anda menggunakan aplikasi yang bersifat gratis,iklan akan selalu muncul pada aplikasi tersebut dan munculnya iklan hanya pada saat Anda terhubung ke Internet.
4.      Koneksi Internet yang mahal, pada saat browsing memang cepat dan tidak ada hambatan, namun biaya untuk internetpun juga sesuai dengan kecepatan tersebut, jadi Anda harus membeli paket internet, tergantung (operator) kartu yang Anda gunakan.


J.    Perbandingan Android

Perbandingan Android dengan iPhone, Blackberry, Symbian, dan Windows Mobile.
Berbagai merk Handphone touchscreen (Smartphone) beredar dipasaran. Jumlah pembuatnya bertambah dari waktu ke waktu. Merek-merek terkenal Android, iPhone, Blackberry, Windows Mobile sangat digemari orang. Penulis akan lebih sedikit menjelaskan keistimewaan masing-masing merk bila dibandingkan dengan Android, yaitu sebagai berikut:

1.                  Android phone
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnyaa nama Android bukanlah merk Handphone. Itu adalah sebuah nama Operating System (OS) yang menjalankan handphone. OS ini diciptakan oleh Google sedangkan handphonenya dibuat oleh perusahan-perusahaan seperti Samsung, Motorola, Sonny Ericsson, LG, HTC. Aplikasi Android mirip-mirip iPhone. Ap yang ada di iPhone bisa ditemui juga di Android. Tetapi dalam hal jumlah dan variasi iPhone mempunyai koleksi program yang jauh lebih banyak ketimbang Android. Fungsi internet browsing pada Android lebih fleksibel, lebih bervariasi dan lebih cepat dibanding iPhoe.
2.                  iPhone
iPhone adalah telepon genggam revolusioner yang diproduksi oleh Apple Inc. yang memiliki fungsi kamera, pemutar multimdia, SMS,dan voicemil. Selain itu telepon ini juga dapat dihubungkan dengan internet, untuk melakukan berbagai aktifitas misalnya mengirim / menerima email, menjelajah web, dan lain-lain. Antar muka dengan pengguna menggunakan layar sentuh multi-touch (atau biasa disebut dengan layar sentuh kapasitif) dengan papan ketik virtual dan tombol. Beberapa keunggulan dari iPhone diantaranya adanya dukungan penuh mengenai software  dan aplikasi terbaik dari Apple Inc.
3.                  Blackberry
Blackberry adalah perangkat seluler yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, SMS, Menjelajah internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya, Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Blackberry mempunyai beberapa keunggulan diantaranya adalah layana push e-mail (dimana e-mail akan terhubung terus di ponsel kita layaknya sebuah sms), chatting dengan fitur Blackberry Mesengger (BBM), dan Browsing. Untuk fitur browsing dan email pada BB akan dikompresi dahulu sehingga di terimma dengan ukuran yanga lebih kecil dan lebih cepat dibuka.
4.                  Symbian
Symbian OS adalah sistem operasi dikembangkan oleh Symbian Ltd. yang dirancang untuk digunakan peralatan bergerak (mobile). Symbian OS memiliki antarmuka pemprograman aplikasi API (Aplication Programming Interface). Dengan adanya standar API ini membantu pihak pengembang untuk melakukan penyesuaian atas aplikasi yang bermacam-macam. Symbian OS sendiri bukanlah software yang sifatnya open source penuh karena meskipun terdapat ketersediaan API dan dokumentasiny, yang banyak membantu pihak pengembang aplikasi untuk dapat dipublikasikan untuk umum namun tidak untuk kode source sendiri.

K. Fakta Penggunaan Android

1.    Penggunaan Tablet Android Terbanyak
American Aielines, maskapai penerbangan Amerika, menggunakan 6000 Samsung Galaxy Tab 10 sebagai layanan hibuaran untuk penumpang pesawat mereka. Layanan itu diberikan bagi penumpang first class dan business. Sebelumnya perusahaan ini juga memberikan ribuan iPad untuk para pilot mereka.
2.    Penggunaan Android Paling Menarik
University of Southern Mississippi bekerja sama dengan Samsung untuk pemakaian 1000 Galaxy Tab 10 sebagai proyek pencontohan. Tablet tersebut akan digunakan oleh mahasiswa yang mengambil program Honor College. Dengan Gtab 10.1,pihak universitas memberikan pada mahasiswa dan pendidik mobile access ke perkuliahan,silabus,konten,e-book,nilai,jadwal,pemberitahuan darurat,dan banyak lagi.
3.    Penggunaan Android Paling Luas
Samsung Galaxy Tab bisa disebut sebagai tablet dengan jumlah unit paling banyak digunakan paling banyak digunakan oleh perusahaan rekan kerja Samsung. Namun dalam konsumen, Cisco Cius adalah perusahaan yang memanfaatkan android dengan jumlah konsumen terbesar. Saat rilis tablet Android Juli lalu,Cisco memasukkan 5 perusahaan dari berbagai bidang industri miliknya.
Nottingham University Hospital adalah salha satu contohnya. Rumah sakit itu memakai Cisco tablet dan ponsel portable IP untuk memberikan akses bagi para dokter pada perawatan pasien sehingga mempercepat kesembuhan pasien dan memperpendek waktu rawat inap. Progarm tersebut mampu menghemat 292.000 poundsterling dalam laporan tahunan keuangan mereka.
4.    Penggunaan Android Paling Ambisius
Pemilik surat kabar Philadelphia inquirer dan Daily News merencanakan menjual 2000 tablet Android untuk para konsumen 2 surat kabar itu dengan potongan harga khusus. Konsumen yang tertarik pada tablet Android itu nantinya bisa berlangganan Philadelphia Inquirer dan Daily News versi digital. Proyek ini merupakan yang pertama di Amerika karena selama ini tidak ada perusahaan yang menawarkan produk bundling dengan konten di dalamnya,demikian penjelasan CEO Greg Osberg.
Osberg mengatakan bahwa Philadelphia Inquier dan Daily News akan menjadi media paling inovatif di Amerika.Meski belum mempublikasikan berapa biaya langganan yang dibebankan pada konsumen namun rumor menyebut biaya itu tidak akan lebih dari $75/tahun.
5.    Penggunaan Android Paling Beragam
SAP AG yang dipimpim oleh CIO Oliver Bussmann menggunakan secara serentak 8.946 unit iPhone,Sasmsung Galaxy Tab dan BlackBerry Playbooks. Anaka tersebut tercata pada September ini dan dipastikan akan terus bertambah. Tahun lalu SAP AG yang merupakan perusahaan software solutions itu hanya memanfaatkan BlackBerry smartphone dan kini telah memanfaatkan lebih banyak produk dari beragam produsen.
6.    Penggunaan Android Dengan Tujuan Jangka Panjang
Penjaga pantai Amerika atau Coast Guard telah menyetujui penggunaan iPhone dan smartphone Android dalam jumlah besar untuk para anggotanya yang bertugas dilepas pantai. Hal yang masih dalam proses persetujuan oleh Angkatan Laut dan Marinir. Sementara Angkatan Darat Amerika masih mempelajari perangkat mobile apa yang paling tepat digunakan dalam medan pertempuran,termasuk didalamnya mencari aplikasi smartphone dan tablet Android yang bisa mendukung network di medan perang. Selain itu departemen Veteran Amerika juga telah memanfaatkan iPad dan tablet Android. Sementara BlackBerry playbook tercatat sebagai tablet pertama yang telah mendapatkan sertifikat FIPS dan dinyatakn lolos uji oleh pemerintah federal Amerika.
Sampai saat ini jumlah perusahaan dan lembaga yang memanfaatkan smartphone dan tablet Android semakin membesar. Tentu saja tujuan dari perusahaan tersebut berbeda satu sama lain. Yang pasti,keberadaan Android melalui smartphone dan Android telah memudahkan banyak pihak untuk bekerja membantu sesama.

L.   Pengembangan Android
          Android dikembangkan secara pribadi oleh Google sampai perubahan terbaru dan pembaruan siap untuk dirilis, dan informasi mengenai kode sumber juga mulai diungkapkan kepada publik. Kode sumber ini hanya akan berjalan tanpa modifikasi pada perangkat tertentu, biasanya pada seri Nexus. Ada binari tersendiri yang disediakan oleh produsen agar Android bisa beroperasi. Logo Android yang berwarna hijau dirancang oleh desainer grafis Irina Blok.

Linux

Android terdiri dari kernel yang berbasis kernel Linux versi 3.x (versi 2.6 pada Android 4.0 Ice Cream Sandwich dan pendahulunya). Peranti tengah, perpustakaan perangkat lunak, dan API ditulis dalam C, dan perangkat lunak aplikasi berjalan pada kerangka kerja aplikasi, termasuk perpustakan kompatibel-Java yang berbasis Apache Harmony. Android menggunakan mesin virtual Dalvik dengan kompilasi tepat waktu untuk menjalankan 'dex-code' Dalvik (Dalvik Executable), biasanya diterjemahkan dari kodebit Java. Platform perangkat keras utama pada Android adalah arsitektur ARM. Ada juga dukungan untuk x86 dari proyek Android-x86, dan Google TV menggunakan versi x86 khusus Android. Pada tahun 2013, Freescale mengumumkan melibatkan Android dalam prosesor i.MX buatannya, yakni seri i.MX5X dan i.MX6X. Pada 2012, prosesor Intel juga mulai muncul pada platform utama Android, misalnya pada telepon seluler.
Arsitektur kernel Linux pada Android telah diubah oleh Google, berbeda dengan siklus pengembangan kernel Linux biasa. Secara standar, Android tidak memiliki X Window System asli ataupun dukungan set lengkap dari perpustakaan GNU standar. Oleh sebab itu, sulit untuk memporting perpustakaan atau aplikasi Linux pada Android. Dukungan untuk aplikasi simpel C dan SDL bisa dilakukan dengan cara menginjeksi shim Java dan menggunakan JNI, misalnya pada port Jagged Alliance 2 untuk Android.
Salah satu fitur yang coba disumbangkan oleh Google untuk kernel Linux adalah fitur manajemen daya yang disebut "wakelocks", namun fitur ini ditolak oleh pengembang kernel utama karena mereka merasa bahwa Google tidak menunjukkan niatnya untuk mengembangkan kodenya sendiri. Pada bulan April 2010, Google mengumumkan bahwa mereka akan menyewa dua karyawan untuk mengembangkan komunitas kernel Linux, namun, Greg Kroah-Hartman, pengelola kernel Linux versi stabil, menyatakan pada bulan Desember 2010; ia khawatir bahwa Google tak lagi berusaha untuk mengubah kode utama Linux. Beberapa pengembang Android di Google mengisyaratkan bahwa "tim Android sudah mulai jenuh dengan proses ini", karena mereka hanyalah tim kecil dan dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang mendesak demi keberlangsungan Android.
Pada Agustus 2011, Linus Torvalds menyatakan: "akhirnya Android dan Linux akan kembali pada kernel umum, tapi mungkin hanya untuk empat atau lima tahun kedepan".Pada Desember 2011, Greg Kroah-Hartman mengumumkan dimulainya Android Mainlining Project, yang bertujuan untuk mengembalikan beberapa pemacu, patch, dan fitur Android pada kernel Linux, yang dimulai dengan Linux 3.3. Setelah upaya sebelumnya gagal, Linux akhirnya menyertakan fitur wakelocks dan autosleep pada kernel 3.5. Antarmukanya masih sama, namun implementasi Linux yang baru memiliki dua mode suspend berbeda: suspend ke penyimpanan (suspend tradisional yang digunakan oleh Android), dan ke cakram (hibernasi, serupa dengan fitur yang ada pada desktop). Penyertaan fitur baru ini akan rampung pada Kernel 3.8, Google telah membuka repositori kode publik yang berisi karya eksperimental mereka untuk mendesain ulang Android dengan Kernel 3.8.

Pengelolaan memori

Karena perangkat Android umumnya bertenaga baterai, Android dirancang untuk mengelola memori (RAM) guna menjaga konsumsi daya minimal, berbeda dengan sistem operasi desktop yang bisa terhubung pada sumber daya listrik tak terbatas. Ketika sebuah aplikasi Android tidak lagi digunakan, sistem secara otomatis akan menangguhkannya (suspend) dalam memori – secara teknis aplikasi tersebut masih "terbuka", namun dengan ditangguhkan, aplikasi tidak akan mengkonsumsi sumber daya (misalnya daya baterai atau daya pemrosesan), dan akan "diam" di latar belakang hingga aplikasi tersebut digunakan kembali. Cara ini memiliki manfaat ganda, tidak hanya meningkatkan respon perangkat Android karena aplikasi tidak perlu ditutup dan dibuka kembali dari awal setiap saat, tetapi juga memastikan bahwa aplikasi yang berjalan di latar belakang tidak menghabiskan daya secara sia-sia.
Android mengelola aplikasi yang tersimpan di memori secara otomatis: ketika memori lemah, sistem akan menonaktifkan aplikasi dan proses yang tidak aktif untuk sementara waktu, aplikasi akan dinonaktifkan dalam urutan terbalik, dimulai dari yang terakhir digunakan. Proses ini tidak terlihat oleh pengguna, jadi pengguna tidak perlu mengelola memori atau menonaktifkan aplikasi secara manual. Namun, kebingungan pengguna atas pengelolaan memori pada Android telah menyebabkan munculnya beberapa aplikasi task killer pihak ketiga yang populer di Google Play.

Jadwal pembaruan

Google menyediakan pembaruan utama bagi versi Android, dengan jangka waktu setiap enam sampai sembilan bulan. Sebagian besar perangkat mampu menerima pembaruan melalui udara (OTA). Pembaruan utama terbaru adalah Android 4.3 Jelly Bean.
Dibandingkan dengan sistem operasi seluler saingan utamanya, yaitu iOS, pembaruan Android biasanya lebih lambat diterima oleh perangkat penggunanya. Untuk perangkat selain merek Nexus, pembaruan biasanya baru bisa diterima dalam waktu berbulan-bulan setelah dirilisnya versi resmi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya variasi perangkat keras Android, sehingga setiap pembaruan harus disesuaikan secara khusus, misalnya: kode sumber resmi Google hanya berjalan pada perangkat Nexus. Porting Android pada perangkat keras tertentu yang dilakukan oleh produsen telepon seluler membutuhkan waktu dan proses, para produsen ini umumnya mengutamakan perangkat terbaru mereka untuk menerima pembaruan, dan mengenyampingkan perangkat lama. Oleh sebab itu, telepon pintar lama seringkali tidak diperbarui jika produsen memutuskan bahwa itu hanya menghabiskan waktu, meskipun sebenarnya perangkat tersebut mampu menerima pembaruan. Masalah ini diperparah ketika produsen menyesuaikan Android dengan antarmuka dan aplikasi ciptaan mereka, yang mana ini harus diterapkan kembali untuk setiap perilisan terbaru. Penundaan lainnya juga bisa disebabkan oleh operator nirkabel; setelah menerima pembaruan dari produsen ponsel, operator akan menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka, misalnya melakukan pengujian ekstensif terhadap jaringan sebelum mengirim pembaruan kepada pengguna.
Kurangnya dukungan pasca-penjualan dari produsen ponsel dan operator telah menimbulkan kritikan dari para konsumen dan media teknologi. Beberapa pengkritik menyatakan bahwa industri memiliki motif keuangan untuk tidak memperbarui perangkat mereka, seperti tidak adanya pembaruan bagi perangkat lama dan memperbarui perangkat yang baru dengan tujuan meningkatkan penjualan, sikap yang mereka sebut "menghina".The Guardian melaporkan bahwa metode pembaruan yang rumit terjadi karena produsen ponsel dan operator-lah yang telah merancangnya seperti itu. Pada 2011, Google, yang bekerjasama dengan sejumlah perusahaan industri, membentuk "Android Update Alliance", dengan janji bahwa mereka akan memberikan pembaruan secara tepat waktu bagi setiap perangkat dalam jangka 18 bulan setelah dirilisnya versi resmi. Sejak didirikan hingga tahun 2013, aliansi ini tak pernah disebut-sebut lagi.

Komunitas sumber terbuka

Android memiliki komunitas pengembang dan penggemar aktif yang menggunakan kode sumber Android untuk mengembangkan dan mendistribusikan versi modifikasi Android buatan mereka.[98] Komunitas pengembang ini seringkali memberikan pembaruan dan fitur-fitur baru bagi perangkat lebih cepat jika dibandingkan dengan produsen/operator, meskipun pembaruan tersebut tidak menjalani pengujian ekstensif atau tidak memiliki jaminan kualitas.[22] Mereka berupaya untuk terus memberikan dukungan bagi perangkat-perangkat lama yang tak lagi menerima pembaruan resmi, ataupun memodifikasi perangkat Android agar bisa berjalan dengan menggunakan sistem operasi lain, misalnya HP TouchPad. Komunitas ini seringkali merilis pembaruan bagi perangkat pra-rooted, dan berisi modifikasi yang tidak cocok bagi pengguna non-teknis, misalnya kemampuan untuk overclock atau over/undervolt prosesor perangkat. CyanogenMod adalah perangkat tegar (firmware) komunitas yang paling banyak digunakan, dan menjadi dasar bagi sejumlah firmware lainnya.
Secara historis, produsen perangkat dan operator seluler biasanya tidak mendukung pengembangan firmware oleh pihak ketiga. Produsen khawatir bahwa akan muncul fungsi yang tidak sesuai jika perangkat menggunakan perangkat lunak yang tidak resmi, sehingga akan menyebabkan munculnya biaya tambahan. Selain itu, firmware modifikasi seperti CyanogenMod kadang-kadang menawarkan fitur yang membuat operator harus mengeluarkan biaya premium, misalnya tethering. Akibatnya, kendala teknis seperti terkuncinya bootloader dan terbatasnya akses untuk root umumnya bisa ditemui di kebanyakan perangkat Android. Namun, perangkat lunak buatan komunitas pengembang semakin populer, dan setelah Kongres Pustakawan Amerika Serikat mengijinkan "jailbreaking" perangkat seluler, produsen ponsel dan operator mulai memperlunak sikap mereka terhadap pengembang pihak ketiga. Beberapa produsen ponsel, termasuk HTC, Motorola, Samsung dan Sony, mulai memberikan dukungan dan mendorong pengembangan perangkat lunak pihak ketiga. Sebagai hasilnya, kendala pembatasan perangkat keras untuk memasang firmware tidak resmi mulai berkurang secara bertahap setelah meningkatnya jumlah perangkat yang memiliki kemampuan untuk membuka bootloader, sama dengan seri ponsel Nexus, meskipun pengguna harus kehilangan garansi perangkat mereka jika melakukannya. Akan tetapi, meskipun produsen ponsel telah menyetujui pengembangan perangkat lunak pihak ketiga, beberapa operator seluler di Amerika Serikat masih mewajibkan ponsel penggunanya untuk "dikunci".Kemampuan untuk membuka dan meretas sistem pada telepon pintar dan tablet terus menjadi sumber perdebatan antar komunitas pengembang dan industri; komunitas beralasan bahwa pengembangan tidak resmi dilakukan karena industri gagal memberikan pembaruan yang tepat waktu bagi pengguna, atau untuk tetap melanjutkan dukungan versi terbaru bagi perangkat mereka.











Simpulan
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Dalam pengembangan android sangat cepat dan memiliki keunggulan dalam jenis dan aplikatifnya. Dengan kemampuan dan kerja keras android ini dapat memunculkan beberapa jenis/versi android, yaitu : Android versi Beta, versi 1.0, versi 1.1, versi 1.5 (cupcake), versi 1.6 (Donut), versi 2.0/2.1 (eclair), versi 2.2 (Froyo), Versi Gingerbird, versi Honeycamp, versi ice crem sandwice, versi Jelly bing.
Kekurangan dari android ini, yaitu:
1.      Baterai yang cepat habis,
2.      Pengoperasian,
3.      Iklan,
4.      Koneksi Internet yang mahal
Kelebihan dari android :
1.      Android bersifat open source
2.      Merupakan realisasi Cloud Computing
3.      Dengan tersedianya Android Market
4.      Fleksibel
5.      Android memberikan pilihan untuk memilih Hardware yang digunakan
6.      multitasking.
7.      Home Screen Informatif
8.      Bebas memodifikasi sistem
9.      Setting yang mudah
10. Pilihan Peranti Banyak
11. Harga relatif murah.
12. Stabil dan tidak mudah eror atau hang

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar